|
||||||
![]() |
||||||
|
YAZID BIN MUAWIYAH (680-683M)
©
Profil
Singkat
Yazid
bin Muawiyah bin Abi Sufyan dilahirkan pada tanggal 23 Juli 645. Pada masa
kekhalifahan ayahnya, beliau menjadi seorang pangglima yang cukup penting dan
juga seorang pangglima angkatan laut. Diawal tahun 668, Khalifah Muawiyah
mengirim pasukan dibawah pimpinan Yazid bin Muawiyah untuk melawan Kekaisaran
Bizantium. Yazid mencapai Chalcedon dan mengambil alih kota penting Bizantium,
Amorion. Meskipun kota tersebut direbut kembali, pasukan arab kemudian
menyerang Chartago dan Sisilia pada tabun 669. Pada tahun 670, pasukan Arab
mencapai Siprus dan mendirikan pertahanan disana untuk menyerang jantung
Bizantium. Armada Yazid menaklukan Smyrna dan kota pesisisr lainnya pada tahun
672.
©
Menjadi
Khalifah
Khalifah
Muawiyah wafat pada tanggal 6 Mei 680.Jauh-jauh hari, sebelum wafatnya beliau
menunjuk Yazid untuk menjadi Khalifah selanjutnya. Peristiwa ini ditentang
sebagian sahabat, sehingga menimbulkan ketidak puasan.Di Mekah, Husain bin Ali
mendapat banyak surat dari penduduk Kufa yang menyatakan kesetiaannya pada
beliau dan meminta beliau ke Kufah untuk dibaiat menjadi Khalifah. Oleh karena
itu Husain bin Ali mengirim keponakannya, Muslim bin Uqail bin Abi Thalib ke
kufah dan mendapatkan baiat 30 ribu penduduk Kufah.Muslim bin Uqail pun
menyampaikan berita ini ke Husain dan mengundangnya datang ke Kufah. Akan
tetapi ternyata hal ini tak berlangsung lama.Begitu mendengar sikap penduduk
Kufah, Khalifah Yazid marah besar.Ia memecat gubernur Kufah, Nu’man bin Basyri
dan menggabungkan Kufah dengan Basrah dibawah kekuasaan Abdullab bin Ziyad dan
memerintahkan menangkap Husain.Gubernur Abdullah bin Ziyad tiba di Kufah lebih
dahulu dari Husain dan dengan mudah merebut dan menduduki Kufah. Para
penduduknya berbalik membaiat kepada Yazid bin Muawiyah. Sementara Muslim bin
Uqail ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Agaknya
situasi ini tidak diketahui Husein.Ia tetap berangkat ke Kufah meskipun
sebelumnya Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Zubayr mena-sehatkan agar jangan
berkunjung ke sana. Ia pergi diiringi para sahabat, saudaranya dan keluarganya.
Ketika mendekati perbatasan Irak, ia terkejut karena tidak menemukan penduduk
Kufah seperti yang dijanjikan. Apalagi setelah mendengar berita kematian tragis
utusannya.Oleh karena itu sebagian pengikutnya menyarankan agar kembali Ke
Mekah. Tapi Husain bersikeras tetap pergi karena yakin penduduk Kufah akan
tetap berpihak padanya. Tapi ia mengijinkan kepada pengikutnya untuk menentukan
pilihan sendiri. Ikut atau pulang.Akhirnya sebagian pengikutnya pulang ke
Mekah, sehingga tinggal 31 Orang penunggang kuda dan 40 pejalan kaki yang
mengiringi Husein.
Rombongan
kecil itu terus melakukan perjalanan. Di Sirrah, rombongan itu berpapasan
dengan pasukan Alhur bin Yazid yang kaget melihat jumlah pasukan Husein yang
kecil padahal menurut berita yang diterimanya berjumlah besar. Oleh karena itu
ia mengambil posisi bertahan. Sementara Husein masih yakin, pasukan besar
dihadapannya akan berbaiat kepadanya. Sempat terjadi negosiasi, tetapi menemui
jalan buntu. Sementara itu sepucuk surat dari gubernur Abdullah bin Ziyad yang
tidak mengetahui jumlah rombongan husein, memerintahkan untuk mendesak
rombongan Husein. Pasukan kecil itu terus mundur dan terdesak sampai ke
Karbalah. Gubernur Ziyad kemudian mengirimkan lagi 4 ribu pasukan dibawah
pimpinan Umar bin Saad bin Abi Waqash. Dalam keterdesakannya, Husain menawarkan
tiga pilihan, pertama memberikan kesempatan padanya untuk kembali ke Hejaj,
kedua memberikan kesempatan untuk menemui Yazid dan ketiga, mengantarkannya ke
daerah perbatasan kaum muslimin dan berdomisili disana dan diperlakukan sama
dengan kaum muslimin lainnya. Umar bin Saad menyampaikan hal ini kepada
Gubernur Abdullah bin Ziyad. Tapi sang gubernur murka dan mengirim pesan
melalui Syammar bin Ziljausan bahwa pilihannya adalah memerangi Husein atau
menyerahkan pimpinan pasukan kepada Syamar.Pangglima Saad merasa harga dirinya
jatuh bila menyerahkan pimpinan kepada Syamar Oleh karena itu ia pun
memerintahkan penyerangan. Seluruh pengikut Husein gugur.Hanya wanita dan
anak-anak yang dibiarkan selamat.Husein sendiri terbunuh. Kepalanya dipenggal
oleh Syamar bin Ziljausan. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 Muharam 61 H /
10 Oktober 680.
Kepala
Husain dan keluarganya dibawa ke Kufah., yang kemudian dikirim ke Damaskus.
Khalifah Yazid begitu melihat kepala Husein menagis sedih dan berkata, ‘Saya
tak pernah memeintahan membunuhnya. Demi Allah bila saya berada di tempat itu,
saya akan memberikan ampunan padanya.’Darah Husain yang tertumpah, melebihi
darah ayahnya inilah menjadi cikal bakal pertumbuhan kaum Syiah, sehingga
tanggal kematiannya, 10 Muharam , menjadi hari besar kaum Syiah. Sejak saat itu
kedudukan imam yang diwariskan turun temurun kepada keturunan Ali menjadi salah
satu dogma dalam ajaran syiah yang setara dengan kenabian Nabi
Muhammad.Peristiwa Karbalah ini menggemparkan penduduk Hejaj.Sebagian penduduk
Madinah melepaskan baiatnya kepada Yazid.Mantan Gubernur Hejaj, Marwan bin
Hakam dan penggantinya Usman bin Muhammad terpaksa melarikan diri ke Damaskus.
Abdullah bin Zubair dibaiat menjadi Khalifah. Saat itu ia mendapat dukungan
dari Hejaj, Yaman dan Arabia selatan.
Walau
demikian, karena keadaan masih kacau, Yazid bin Muawiyah tidak langsung
menyerang Ibnu Zubair. Selama tiga tahun, dengan penuh semangat Ia mencoba
melanjutkan kebijakan ayahandanya dan menggaji banyak orang yang membantunya.
Ia memperkuat struktur administrasi khilafah dan memperbaiki pertahanan militer
Suriah, basis kekuatan Bani Umayyah. Sistem keuangan diperbaiki.Ia mengurangi
pajak beberapa kelompok Kristen dan menghapuskan konsesi pajak yang ditanggung
orang-orang Samara sebagai hadiah untuk pertolongan yang telah disumbangkan di
hari-hari awal penaklukan Arab. Ia juga membayar perhatian berarti pada
pertanian dan memperbaiki sistem irigasi di oasis Damsyik. Baru pada tahun 683, Yazid
mengirimkan pasukan ke Hejaz dibawah pimpinan Muslim bin Uqbah al Muri dengan
jumlah 30 ribu pasukan kavaleri. Ketika tiba di Hurat, ia dihadang oleh pasukan
Abdullah bin Hanzalahh, gubernur Madinah yang ditunjuk Abdullah bin Zubair. Pecahlah pertempuran dan pasukan Madinah kalah.Tercatat
lebih dari 10 ribu orang gugur.Sebagian dari kaum Anshar dan Muhajirin. Sesuai
perintah Yazid, Muslim bin Uqbah memperbolehkan tentaranya untuk melakukan apa
saja di Madinah selama tiga hari. Setelah berhasil menaklukan warga Madinah, ia
kemudian melanjutkannua ke Mekah, tapi ia keburu meninggal dalam perjalanan,
sehingga jabatan pangglima diambil alih Husain bin Numair sesuai wasiat Yazid
bin Muawiyah. Sesampainya di Mekah, Husain bin Numair langsung memblokade Mekah
dengan ketat selama dua bulan. Blokade ini membuat Ibnu Zubair keteteran.Tetapi
ketika blokade ini berlangsung, Yazid mendadak wafat sehingga pengepungan
dihentikan dan diadakan gencatan senjata.Selama pengepungan bangunan Kabah
rusak berat.Ia segera digantikan anaknya Muawiyah bin Yazid.
MUAWIYAH BIN YAZID
©
Profil
Singkat
Muawiyah bin Yazid bin Muawiyah adalah seorang pemuda yang
tampan.Dia disebut juga Abu Abdur Rahman,ada juga yang menyebutnya Abu Yaziddan
Abu Laila.Beliau anak Yazid yang lemah dan sakit-sakitan,disamping itu dia
adalah seorang ahli Kimia pada masa pemerintahan Kakeknya Muawiyah bin Abu
Sufyan diantara murid beliau yang paling terkenal adalah Abu Musa Jabir ibn
Hayyan.Muawiyah bin Yazid menjadi Khalifah atas dasar wasiat ayahnya pada bulan
Rabiul Awal tahun 64 Hijriah atau berkenaan tahun 683 M.Dia adalah seorang
pemuda yang shalih.Tatkala dia diangkat menjadi kholifah dia sedang menderita
sakit.Sakitnya bertambah – tambah hingga akhirnya dia meninggal dunia.Dia
bahkan tidak pernah keluar pintu sejak dia diangkat menjadi khalifah.Dia belum
sempat melakukan apa-apa,dan belum pernah menjadi imam sholat untuk
rakyatnya.Ada yang mengatakan bahwa masa kekhalifahannya sekitar 40 hari ada
pula yang mengatakan dia menjadi khalifah selama 2 bulan,ada yang mengatakan
juga 3 bulan.Wallahu a’lam bissowab.Saat meninggalnya dikatakan kepadanya
“Tidakkah kau akan menentukan siapa yang aka menjadi penggantinmu”.Dia
berkata“Saya belum pernah mencicipi kelezatan dan manisnya,lalu mengapa saya
harus menanggung kegitarannya “.
©
Masa Pemerintahan Muawiyah bin Yazid
Disamping Muawiyah bin yazid ini menjadi khalifah atau naik
tahta atas dasar ayahnya,Muawiyah bin yazid juga dipilih penduduk Syam untuk
menjabat khalifah sesudah ayahnya Yazid meninggal.Ketika itu Muawiyah bin yazid
baru berumur 23 tahun.Pemerintahan Muawiyah bin yazid sangat singkat sekali
dibandingkan dengan ayahnya Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 681-682 M) maupun
kakeknya Muawiyah bin Abi Sufyan (41-60 H / 661-680 M). Kalau kita menarik
benang merah bahwa Pada Masa khalifah Muawiyyah bin yazid,beliau dalam keadaan
sakit dan sudah dihadapkan dengan peristiwa pemberontakan oleh Abdullah ibnu
Zubair di Makkah.dan tidak ada perkembangan yang signifikan dalam masa
itu,dibandingkan pada masa Muawiyah bin Abu sufyan yang memindahkan daulah
umayah pindah ke Damaskus,dan mengembangkan ilmu pengetahuan.Dan pada masa
Muawiyyah bin yazid juga tidak pernah menguasai daerah–daerah,dibandingkan
dengan Muawiyah bin Abu Sufyan yang menguasai Andalus,Afrika
Utara,Syam,Irak,Iran,Khurasan dan ke benteng Tiongkok. hanya saja pada pemerintahan
Muawiyah bin yazid dititik beratkan pada pemeliharaan yang sudah di lakukan
ayahnya maupun kakeknya. Diantaranya adalah :
1. Meletakkan dasar-dasar pemerintahan yang kuat di daerah
Syam (Syria).
2. Menata administrasi pemerintahan dengan baik.
3. Membentuk angkatan bersenjata (militer).
4. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
5. Mendirikan percetakan uang,dan mendirikan pos surat.
6. Membuat anjungan di dalam masjid,yang berguna sebagai
pengaman.
7. Mendirikan istana untuk khalifah.
Ada juga yang mengatakan bahwa dirinya atau jiwanya
(Muawiyah bin Yazid) memberontak tidak dapat bertanggung jawab atas perubahan
dan kerusakan yang ditinggalkan oleh ayahnya.
©
Khalifah Muawiyah bin yazid mengundurkan diri
Ketika Panglima Alhushain bin Al-namir dari Syria yang
bertugas menaklukkan pasukan Abdullah bin Zubair di Makkah,menemukan jalan
buntu.Karena tak mampu menembus pertahanan lawan dan mendengar berita wafatnya
Khalifah Yazid bin Muawiyah,Alhushain menyerukan gencatan senjata. Abdullah bin
Zubair tidak keberatan.Masa damai itu membuat kedua pasukan membaur satu sama
lain,seolah tak terjadi permusuhan.Anggota pasukan dari Syria dengan bebas
melaksanakan umrah,thawaf disekitar Ka’bah,dan sa’i antara Shafa dan Marwah.
Ketika thawaf itulah,Panglima Alhushain bin Alnamir
berpapasan dengan Abdullah bin Zubair.Sambil memegang lengan Abdullah,Alhushain
berbisik,“Apakah anda mau berangkat bersamaku ke Syria? Saya akan berupaya
supaya orang banyak mengangkat anda sebagai khalifah.” Abdullah bin Zubair
menarik lengannya seraya menjawab,“Bagiku tak ada pilihan lain kecuali
perang.Bagi setiap satu korban di tanah Hijaz,harus ditebus dengan sepuluh
korban di Syria."Panglimah Alhushain menjawab dengan kata-kata yang cukup
terkenal dalam sejarah,“Bohong orang yang menganggap anda sebagai cendekiawan
Arab.Saya bicara dengan berbisik,tetapi anda menjawab dengan berteriak.”
Tidak lama setelah itu, Alhushain dan pasukannya kembali ke
Syria.Boleh jadi,tawarannya bukan basa-basi. Sebab,di Syria sendiri sedang
terjadi kemelut yang cukup mengkhawatirkan.Sepeninggal Yazid bin
Muawiyah,ditunjuklah putranya,Muawiyah bin Yazid sebagai khalifah yang kala itu
berusia 23 tahun.Berbeda dengan ayahnya,Muawiyah bin Yazid lebih mengutamakan
ibadah ketimbang urusan duniawi. Hari-harinya dipenuhi dengan keshalihan dan
ketaatan.Jabatan sebagai khalifah bukanlah keinginannya,tetapi warisan dari
sang ayah.Muawiyah bin Yazid bukanlah seorang negarawan,tetapi seorang ahli
agama.Ia sendiri merasa tidak layak menduduki jabatan khilafah.Ia merasa tak
sanggup menghadapi urusan pemerintahan dan kenegaraan.Apalagi sepeninggal
ayahnya,Yazid bin Muawiyah,bumi Syria terus dilanda kemelut.Didukung lagi oleh
pangaruh Abdullah bin Zubair di tanah Hijaz yang semakin meluas.
Dengan segala
pertimbangan itu,akhirnya khalifah ketiga Bani Umayyah ini menyatakan mundur
dari jabatan khalifah setelah hanya kurang lebih tiga bulan memerintah dan .di
hadapanpara tokoh istana,ia menyerahkan jabatannya.Para pemuka istana dan tokoh
keluarga Bani Umayyah memintanya untuk menunjuk seorang pengganti.Namun,cucu
pendiri Daulah Umayyah itu dengan tegas menjawab,“Aku bukan seperti Abu Bakar
yang mampu menunjuk seorang pengganti.Aku belum menemukan seorang pun di antara
kalian yang mempunyai keutamaan seperti Umar bin Al-Khathab.Aku juga bukan
seperti Umar yang bisa menunjuk Ahli Syura.Kalian lebih tahu dan pilihlah orang
yang kalian kehendaki.
Sejak saat itu,Muawiyah bin Yazid menyerahkan hidupnya
hanya untuk beribadah dengan uzlah (mengasingkan diri).Menjelang pengujung
tahun 64 H/684 Masehi,ia meninggal dunia dalam usia masih 23 tahun.Ada yang
mengatakan kematiannya tidak wajar,ia dibunuh secara
diam-diam.Sepeninggalanya,terjadi perpecahan di wilayah Syam (Syria dan
Palestina).Satu pihak cenderung mengikuti pendirian penduduk Hijaz untuk
mengangkat baiat atas Abdullah bin Zubair yang berkedudukan di Makkah.Apalagi
penduduk wilayah Irak dan Iran telah menyatakan baiat.Abdullah bin Ziyad yang
menjabat gubernur wilayah itu buru-buru melarikan diri keSyria untuk meminta
perlindungan dari para tokoh Bani Umayyah.Dengan demikian,wilayah kekuasaan
Abdullah bin Zubair sudah meliputi Hijaz,Yaman,Irak dan Iran.
Sebuah perutusan yang berangkat dari Mesir ke Makkah
membawa berita bahwa penduduk bumi Piramid itu pun menyatakan dukungan atas
Abdullah bin Zubair.Sementara itu,perpecahan di wilayah Syam semakin
tajam.Pihak yang mendukung Abdullah bin Zubair dipimpin oleh Dhahak bin
Qais.Sedangkan di belahan utara wilayah Syam,tepatnya di kota Hims dan Halab,gerakan
pendukung Abdullah dipimpin Nu’man bin Basyir Al-Anshari.Gerakan ini semakin
meluas sehingga hampir mampu menguasai istana yang sedang kritis.Oleh sebab
itu,kalau Abdullah bin Zubair menerima tawaran Panglima Alhushain untuk
berangkat ke Syria,tidak mustahil ia akan dibaiat oleh banyak orang.Apalagi
dari sisi keturunan,ia termasuk keluarga dekat Rasulullah Saw.Namun sejarah tak
menghendaki hal itu.Abdullah bin Zubair bersikeras menetap di wilayah Hijaz
dengan segala dukungan penduduknya..Agaknya,apa yang menimpa Husain bin Ali bin
Abi Thalib begitu membekas di benaknya
Muawiyah bin Yazid lebih mengutamakan ibadah ketimbang
urusan duniawi. Hari-harinya dipenuhi dengan keshalihan dan ketaatan. Jabatan
sebagai khalifah bukanlah keinginannya, tetapi warisan dari sang ayah. Muawiyah
bin Yazid bukanlah seorang negarawan, tetapi seorang ahli agama. Ia sendiri
merasa tidak layak menduduki jabatan khilafah. Ia merasa tak sanggup menghadapi
urusan pemerintahan dan kenegaraan. Apalagi sepeninggal ayahnya, Yazid bin
Muawiyah, bumi Syria terus dilanda kemelut. Didukung lagi oleh pangaruh
Abdullah bin Zubair di tanah Hijaz yang semakin meluas. Dengan segala
pertimbangan itu, akhirnya khalifah ketiga Bani Umayyah ini menyatakan mundur
dari jabatan khalifah setelah hanya tiga bulan memerintah. Di hadapan para
tokoh istana, ia menyerahkan jabatannya. Para pemuka istana dan tokoh keluarga
Bani Umayyah memintanya untuk menunjuk seorang pengganti.
Namun, cucu pendiri Daulah Umayyah itu dengan tegas
menjawab, “Aku bukan seperti Abu Bakar yang mampu menunjuk seorang pengganti.
Aku belum menemukan seorang pun di antara kalian yang mempunyai keutamaan
seperti Umar bin Al-Khathab. Aku juga bukan seperti Umar yang bisa menunjuk
Ahli Syura. Kalian lebih tahu dan pilihlah orang yang kalian kehendaki.” Sejak
saat itu, Muawiyah bin Yazid menyerahkan hidupnya hanya untuk beribadah dengan uzlah
(mengasingkan diri). Menjelang pengujung tahun 64 H/684 Masehi, ia meninggal
dunia dalam usia masih belia, 23 tahun. Ada yang mengatakan kematiannya tidak
wajar, ia dibunuh secara diam-diam.
Casinos Near Hollywood, LA - JetX Hotels - MJH Hub
BalasHapusDiscover the 7 Best Casinos Near Hollywood, LA in 2022: 부천 출장샵 The Closest Ones Casinos Near 부산광역 출장마사지 Hollywood, LA 강릉 출장마사지 · MGM Resorts Hotel & Casino in Casinos Near Hollywood, LA · 김제 출장안마 Caesars 양주 출장안마 Palace Casino